LETS ZIKR EVERY BREATH


I made this widget at MyFlashFetish.com.

EVEN A FISH ZIKR TO AR-RAHIM

0

REBRANDING YOURSELF

Posted by momo on 2/13/2009 05:54:00 PTG in
Pentingnya setiap individu menghisab dirinya sendiri untuk selalu mengkaji atau menilai tingkat nilai kemanfaatan dia sebagai seorang hamba Allah Swt. yang segala sesuatunya akan diminta kita dipertanggungjawabkannya di akhirat kelak. Sebaik-baik manusia adalah yang dapat mengambil hikmah dari apa yang telah ia lakukan, lalu melihat hari esok yang lebih baik. Sebagaimana dalam sebuah ungkapan Hukama’ yang sangat terkenal yang ertinya ;

‘Barang siapa yang hari ini, tahun ini lebih baik dari hari dan tahun yang lalu, dialah orang yang Berjaya , tapi siapa yang hari dan tahun ini sama dengan hari dan tahun yang lalu, maka dia orang yang tertipu, dan siapa yang hari dan tahun ini lebih buruk dairpada hari dan tahun lalu, Add Imagemaka dialah orang yang terlaknat ‘ .

Untuk itu, takwa harus senantiasa menjadi bekal dan perhiasan kita setiap tahun, ada baiknya kita melihat kembali jalan untuk menuju takwa. Para ulama menyatakan setidaknya ada lima jalan yang patut kita renungkan agar pada tahun ini kita boleh mencapai ketakwaan. Jalan-jalan itu adalah:

1. Muhasabah : Yaitu menilai diri dan meningkatkan kualiti diri dalam semua urusan dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita.

2. Mua’hadah: Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah kita katakan. Setiap saat, setiap shalat kita seringkali bersumpah kepada Allah :


“Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon Pertolongan”.
Kemudian kita berjanji ; “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Rabb semesta alam”.


Dengan demikian, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat akan janji dan sumpah kita. Semakin sering kita mengingat janji, insya Allah kita akan senantiasa menjalani kehidupan ini dengan nilai-nilai ketakwaan. Inilah yang disebut dengan Mua’hadah.


3. Mujahadah : Ialah bersungguh-sungguh dalam beramal kepada Allah Swt. Allah menegaskan dalam Firmannya :
“Orang-orang yang sungguh (mujahadah) dijalan Kami, Kami akan berikan hidayah kejalan kami”.

Terkadang kita ibadah tidak diringi dengan kesungguhan, hanya setakat menjalankan kewajiban saja, takut jatuh ke dalam dosa dan asalkan menjalani kehidupan beragama semata-mata. Padahal bagi seorang muslim yang ingin menjadi orang-orang yang bertakwa, maka mujahadah atau penuh kesungguhan adalah hal yang tidak terpisahkan dalam mencapai ketakwaan di samping muhasabah dan muahadah.


4. Muraqabah : Ialah senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt. Inilah diantara asas ketakwaan yang harus dimiliki setiap kali kita memasuki awal tahun dan menutup tahun yang lalu. Perasaan selalu merasa diawasi oleh Allah dalam bahasa hadisnya adalah Ihsan.

“Ihsan adalah engkau senantiasa beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, kalau pun engkau belum bisa melihat-Nya”, ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kepadamu”


Muraqabah atau ihsan adalah di antara jalan ketakwaan yang harus kita persiapkan dalam mengharungi dan mengisi lembaran tahun baru. Dulu di masa sahabat, sikap muraqabah tertanam dengan baik dihati setiap kaum muslimin. Kita boleh ambil sebuah contoh kisah. Suatu ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab bertemu dengan seorang anak gembala yang sedang menggembalakan kambing-kambingnya. Umar berkata kepada anak tersebut:


“Wahai anak gembala, juallah kepada saya seekor kambingmu! Si anak gembala menjawab : Kambing-kambing ini ada pemliknya, saya hanya sekedar menggembalakannya saja. Umar lalu berkata : Sudahlah, katakan saja kepada tuanmu, ia mati dimakan serigala kalau hilang satu tidak akan diketahuinya.


Dengan tegas si anak itu menjawab : Jika demikian, dimanakah Allah itu”?

Umar demi mendengar jawapan si anak gembala ia pun menangis dan kemudian memerdekakannya.


Lihatlah, seorang anak gembala yang tidak berpendidikan dan hidup di dalam kelas sosial yang rendah tetapi memiliki sifat yang sangat mulia yaitu sifat merasa selalu diawasi oleh Allah dalam segala hal. Itulah yang disebut dengan muraqabah. Muraqabah adalah hal yang sangat penting ketika kita ingin menjadikan takwa sebagai bekal hidup kita ditahun ini dan tahun yang akan datang. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap muslim, insya Allah kita tidak akan terjerumus pada perbuatan maksiat. Imam Ghazali mengatakan

“Aku yakin dan percaya bahwa Allah selalu melihatku maka aku malu berbuat maksiat kepada-Nya”


5. Mua’qobah

Artinya, mencuba memberi hukuman atau celaan kepada diri sendiri, manakala dirinya melakukan sebuah kesilapan. Memberikan teguran dan ‘sanction’ kepada diri kalau diri melakukan kesalahan. Ini penting dilakukan agar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah kita. Manakala kita terlewat shalat subuh berjamaah maka hukumlah diri dengan infak disiang hari, misalnya. Manakala diri terlewat membaca al-Quran, iqoblah diri dengan memberi bantuan kepada simiskin. Kalau diri melewatkan sebuah amal shaleh maka hukumlah diri kita sendiri dengan melakukan amal shaleh yang lain. Inilah yang disebut mua’qabah. Jika sikap ini selalu kita budayakan, insya Allah kita akan selalu mampu meningkatkan kualiti ibadah dan urusan diri kita seharian.
Menghadapi tahun 2009 dan tahun 1410 Hijriyah, marilah kita jadikan takwa sebagai hiasan diri, bekal diri, dengan menempuh lima cara tadi. Yaitu muhasabah, muahadah, mujahadah, muraqabah dan mua’qabah.
Menghitung diri, mengingat-ingat janji diri, mempunyai kesungguhan diri, selalu merasa diawasi Allah dan memberikan hukuman terhadap diri kita sendiri. Jika lima hal ini kita jadikan bekal Insya Allah menjalani kehidupan kita hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun kita akan selalu menjalaninya dengan indah dan selalu meningkat kualiti diri kita, insya Allah.





renew our life

0 Comments

Catat Ulasan

FOR MY BELOVED ABAH N MAK

TO THINK FUTHER

BUAT KUNTUMAN BUNGA DUNIA

Copyright © 2009 TOWARD ISLAMIC GENERATION All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.